Lantai 2

Saya berkuliah pada suatu univertas swasta yang ada di Semarang. Tepat pada pukul 10 malam. Saya dan 5 saya yang lainnya turun dari lantai 9 menggunakan lift. Namun 2 orang temanku ingin turun di lantai 3 yang ternyata lantai itu merupakan sebuah lobi., saya berpikir bahwa lobi tersebut ada di lantai satu, jadi saya dan seorang teman saya yang bernama Tiara itu turun hingga lantai 1.

Namun, lift tersebut pun berhenti di lantai 2 yang saya kira lantai , hingga akhirnya kami turun dan dengan segera pintu lift tertutup. Namun, yang saya lihat ketika keluar dari lift hanyalah lorong panjang yang gelap tanpa ada cahaya dan dilantai lorong tersebut juga banyak terdapat debu. Lalu kami berdua pun berjalan hingga ke ujung lorong dan kami menemukan sebuah pintu dan tangga untuk menuju kebawah. Sungguh aneh, mengapa ada 1 lantai dikampus ini yang hanya dikosongkan dengan begitu saja.

Akhirnya kami berdua pun mulai ketakutan dan kami segera kembali ke pintu lift yang kami naiki hanya dengan bantuan penerangan dari ponsel kami masing-masing. Walaupun sudah berkali-kali kami menekan tombol lift yang ada pada pintunya, lift masih belum juga terbuka, akhirnya kami berdua menjadi panik ketakutan.

Saya pun berusaha untuk menghubungi orang tua saya namun tidak ada sinyal. Ya, saya tahu mungkin ini sangat aneh,  bagaimana saya bisa berada ditempat gedung yang besar ini namun tidak memiliki sinyal sama sekali, akhirnya teman saya pun berinisiatif untuk menyalakan cahaya ponselnya dan terlihat tanda SOS, lalu kami pun menghadapkan cahaya ponsel kami kekaca besar yang ada didekat pintu dan kami berharap bahwa ada yang melihat kami dan memberikan bantuan.

Namun apa yang kami lakukan tersebut tidak membuahkan hasil. Namun setelah setengah jam kemudian yang dipenuhi dengan rasa takut, lift pun berbunyi "Ting" yang memiliki tanda jika ada orang yang berhenti pada lantai 2.  Kami pun berharap dengan sepenuh hati, rupanya benar pintu lift tersebut terbuka. Namun kami tidak melihat ada orang yang keluar dari lift tersebut. Hanya pintu lift tersebut saja yang terbuka.

Saya yang sudah kehabisan akal pun langsung berlari masuk saja ke dalam lift tersebut dan menarik langsung temanku. Saat ini yang haru saya pikirkan hanya lah bagaiamana caranya agar kami bisa keluar dari tempat ini.

Kami akhirnya pun segera keluar dan memang benar lantai 3 tersebut merupakan lobi. Lalu ruangan apa yang ada dilantai 2 tadi? Sebulan setelah malam inaugurasi. Saya akhirnya pun mencari tahu sebenarnya apa yang terjadi dengan kampus ini hingga saya mendapatkan informasi dari beberapa sumber terpercaya jika kampus ini memiliki 13 lantai, tetapi karena ada hal yang tidak diketahui oleh pihak kampus akhirnya lantai 2 pun sengaja dikosongkan dan lantai tersebut tidak pernah terpakai lagi.

Sedangkan pada lantai 11, 12, dan 13 memang sengaja dihilangkan dari tombol lift karena pada tiga lantai tersebut pernah mengalami kejadian yang tidak bisa dijelaskan oleh pihak kampus tersebut.

Namun, lantai tersebut pun masih terlihat kosong. Akses untuk mencapai lantai 11 hingga 13 dengan cara menggunakan tangga dari lantai 10. Bahkan ada juga beberapa mahasiswa yang nekat dan ingin melakukan uji nyali dilantai tersebut. Disana mereka hanya melihat sebuah ruangan kosong yang penuh dengan debu, pengap dan disana ruangannya tidak terpakai lagi. Banyak rumor yang mengatakan jika dilantai 13 tersebut mereka sering mendengar suara orang yang sedang mengasah kayu. Namun menurut kabar yang beredar jika itu adalah seorang kakek tua yang memiliki kuku yang panjang dan kakek tersebut sedang mengasah kukunya dilantai tersebut.