Bermain Bola di Dekat Tong Pembakaran Kertas Tionghua
Jadi cerita ini merupakan kejadian yang pernah aku alami sendiri pada 10 tahun yang lalu. Pada waktu itu, aku dan adikku sendiri yang mengalami kejadian ini. Jadi ini bukan cerita fiksi.
Kebetulan pada saat itu tetangga kami merupakan orang Tionghoa. Jika kalian tahu, kadang-kadang di cara tertentu orang Tionghoa mereka biasa sembahyang menggunakan kertas-kertas. Nah, mereka biasanya akan menaruh kertas tersebut di tong merah yang merupakan tong khusus.
Jadi setelah selesai makan malam pada waktu itu, aku bersama adik saya pun keluar rumah untuk bermain bola. Waktu itu saya masih berumur 8 tahun dan adik laki-laki saya berumur 6 tahun. Kami pun menendang-nendang bola tersebut didepan rumah.
Memang pada saat itu komplek rumah sedang sangat sepi. Kami bermain bola tidak jauh dari rumah, ada sebuah tong pembakaran kertas. Pada waktu itu memang api sudah padam dan disitu juga tidak ada orang.
Ya posisinya waktu itu aku sama adik saya saja bermain, terus dibelakang adikku tersebut tepat posisi tong merah tersebut berada. Adikku pada saat itu menendang bola kearah ku, jadi aku menangdang balik kearah adikku dan seterusnya hingga bola menggelinding ke saya, saya menendang dengan cukup keras.
Namun adikku pada saat itu gagal untuk menangkap bola tersebut. Bola pun dengan cepat meluncur ke arah tong pembakaran tersebut.
Pada saat itu saya juga langsung menutup mata dan tidak berani melihat. Alasannya adalah karena bola dengan kecepatan seperti itu sudah pasti akan mengenai tong tersebut. Jika tidak jatuh, minimal kaan keras sekali bunyi yang akan dihasilkan. Saya pun sudah takut sekali akan dimarahi orang tua, dan juga tidak menghormati agama orang lain.
Satu detik dua detik aku menunggu, namun tidak ada suara yang keluar. Saya dengan perlahan pun mengintip melalui sela-sela jari saya dan ternyata bola tersebut sedang menggelinding ke arah adik saya.
Saya pun kaget melihat bola tersebut menggelinding ke arah adik saya. Adikku pada saat itu juga menatap bola tersebut dan dia membungkuk ambil bola tersebut dan kemudian pulang dengan terburu-buru.
Kejadian tersebut tidak pernah kami ceritakan kepada siapa-siapa, karena kami takut dimarahi. Namun ada satu hal yang membuatku sangat heran dan menjadi tanda tanya adalah, bagaimana bola tersebut dapat menggelinding ke arah saya,padahal bolanya tidak memantul ke arah tong atau manapun.
Post a Comment