5 Langkah Ini Perlu Ditempuh Manchester United untuk Kembali Jadi Klub Elite
Kesuksesan Manchester United di kancah sepak bola Inggris, terutama pada era Sir Alex Ferguson dan Sir Matt Busby, tidak terbantahkan. Namun, performa Setan Merah pun merosot sangat drastis ketika Ferguson memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013.
Manchester United pun belum dapat menjuarai Premier League setelah Ferguson mengundurkan diri dari kursi kepelatihan. Pencapaian terbaik Setan Merah setelah Ferguson pensiun adalah berhasil finish pada posisi kedua Premier League, tepatnya ketika MU masih di nahkodai Jose Mourinho.
Selain itu juga, Manchester United tidak pernah benar-benar dalam menjadi penantang serius dalam perburuan gelar. Bahkan MU seringkali gagal dalam mendapatkan tiket tampil pada Liga Champions seperti yang dialami pada musim ini.
Peluang Manchester United untuk lolos ke Liga Champions pada musim depan nampaknya akan berat. Sepanjang musim ini saja penampilan dari MU sendiri masih belum konsisten dan kerap kalah dari tim-tim kecil.
Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini pun masih tertahan di peringkat kelima, selisih 33 poin dengan Liverpool yang menjadi raja di klasemen. Premier League. MU juga terpaut enam poin dari penghuni peringkat empat, Chelsea.
Jalan Manchester United untuk kembali ke jajaran elite Premier League maupun di Eropa terbentang panjang dan juga terjal.
Manchester United harus memerlukan solusi yang tepat dan efektif agar dapat mendongkrak performa tim. Berikut adalah lima langkah yang dapat ditempuh oleh Manchester United agar dapat kembali ke jajaran elite Premier League dan Eropa.
1. Perkerjakan Direktur Olahraga
Manchester United merupakan salah satu klub Premier League yang tidak memiliki direktur olahraga. Padahal pesaing berat mereka seperti Arsenal, Chelsea dan Manchester City telah memiliki posisi tersebut.
Posisi tersebut pun sangat penting dalam melakukan negosiasi dan juga pembelian pemain sesuai dengan rencana dari sang manajer.
Posisi dari direktur olahraga di Manchester United ini dirangkap oleh Ed Woodward yang merupakan wakil ketua eksekutif. Ia juga merupakan lulusan akuntan Universitas Bristol dan menjadi tangan kanan keluarga Glazers.
Woodward juga harus bertanggung jawab atas kegagalan transfer beberapa pemain incaran Manchester United. Dirinya lebih tertarik untuk mendatangkan pemain yang memiliki potensi besar dan nilai pasar yang tinggi.
Ini dapat dibuktikan dari hadirnya beberapa sponsor raksasa ke Manchester United beberapa tahun terakhir ini.
2. Temukan Pola Permainan
Melihat pertandingan dari Manchester United pun membuat kita jadi bertanya dengan apa yang mereka lakukan ketika sedang berada di tempat latihan. Mereka bermain dengan sangat kesusuahan, kemenangan yang mereka dapatkan pun tidak jauh dari keberuntungan daripada sistem yang berjalan baik.
Semenjak Ferguson mengundurkan diri dari kursi kepelatihan MU, sudah ada empat manajer yang ditunjuk untuk membawa sistem bermain yang berbeda.
David Moyes tidak dapat waktu yang cukup untuk menerapkan sistem bermain yang ia miliki. Louis van Gaal pun berbicara mengenai filosofi selama dua tahun, namun sedikit memberikan bukti diatas lapangan.
Sementara Mourinho yang bermain dengan menerapkan sepak bola pragmatis.
Manchester United hanya memerlukan manajer yang tepat dan dapat mengimplementasikan filosodfinya ketika berada diatas lapangan. Merka hanya perlu meniru gaya Pep Guardiola dan Jurgen Klopp yang dapat memberikan filosofi yang pasti bagi Manchester City dan Liverpool.
3. Berhenti Bicara Masa Lalu dan Terima Kenyataan
Para penggemar Manchester United selalu saja bangga bahwasannya klubnya merupakan klub yang paling sukses dalam sejarah sepak bola Inggris. Namun kenyataannya mereka tidak lagi dianggap sebagai salah satu klub elite setelah hasil mereka dilapangan telah berbicara.
Setan Merah pun masih belum meraih juara pada Liga Champions semenjak 2009 dan Premier League semenjak 2013. Setelah pensiunnya Ferguson di United, Manchester United pun telah mengalami masa-masa yang sulit.
Sering kali fans berpegang pada tradisi klub yang berhasil mengorbitkan pemain legendaris dari akademi United. Namun sepertinya itu hanya lah sebuah harapan yang palsu.
Marcus Rashford satu-satunya pemain akademi yang memang benar -benar masuk ke dalam tim utama dalam dekade terakhir ini. Sementara Scott McTominay masih terlalu cepat untuk memberikan kontribusinya bagi klub.
Manchester United sangat jauh di bawah Manchester City dan Liverpool. Itu pun membuat beberapa talenta top tertarik untuk bergabung kesana. Sebaiknya para penggemar harus menerima ini, membatasi harapan serta berusaha untuk menerima kenyataan.
4. Banyak Bersabar
Beberapa pemain pun terlihat menggunakan jersey klub dan memamerkan keahlian yang mereka miliki. Namun, para penggemar benar-benar menantikan saat-saat ketika tim kesayangannya tersebut turun ke lapangan.
Namun, setelah semua tersebut berbanding terbalik dalam beberapa tahun terakhir. Sikap apatis, kekecewaan serta marah merupakan perasaan fans untuk menggambarkan Manchester United yang saat ini.
Manchester United mungkin masih membutuhkan waktu yang lama agar dapat kembali menemukan jati diri mereka. Red Devils hanya dapat berkaca dari Liverpool yang dapat bertahan dari cacian untuk kembali perkasa. Liverpool baru dapat kembali perkasa dalam beberapa tahun terakhir, itu merupakan waktu yang lama.
5. Bebeaskan Diri dar Bayang-bayang Sir Alex Ferguson
Sir Alex Ferguson berhasil menjadi manajer Manchester United yang paling sukses dalam sejarah Premier League. Selama ia melatih Setan Merah, dirinya telah memberikan 38 trofi bagi Manchester United.
Itu berarti Ferguson telah menyumbangkan 60 persen dari total trofi yang ada di Manchester United. Manajer penggantinya juga pasti akan memiliki beban yang sangat berat.
Sudah tercatat empat paelatih yang datang dan kemudian pergi setelah Ferguson mengumumkan untuk pensiun. Mereka juga dicap telah gagal dalam membawa performa Manchester United seperti era Ferguson.
Beberapa mantan pemain United seperti Gary Neville, Paul Scholes, Roy Keane dan Rio Ferdinand tetap bersuara di media tentang bagaimana caranya agar Manchester United dapat kembali kejalan yang benar.
Namun, mereka selalu menggunakan cara yang pernah dilakukan oleh Ferguson dulu. Padahal dinamika sepak bola saat ini sangat jauh bila dibandingkan dengan masa lalu. Manchester United pun akan tertinggal jauh jika mereka melakukan metode tersebut.
Post a Comment