27-12-1985: Serangan Teroris di Bandara Roma dan Wina
Hari ini, tepatnya 34 tahun yang lalu, serangan teroris terjadi di Bandara Roma dan Wina ini merupakan dua serangan teroris terbesar yang terjadi pada 27 Desember 1985. Teroris yang melmeparkan granat dan menemmbakkan senapan serbu yang dirakit oleh Uni Soviet ini berhasil mengubah bandara yang telah didekorasi dengan nunsa Natal di Wina dan Roma ini seketika berubah menjadi tempat pembunuhan secara massal dan menyebabkan 16 orang tewas dan 117 orang lainnya mengalami cedera.
Wisatawan yang pada saat itu sedang mengantri di Bandara Leonardo da Vinci di Roma untuk melakukan check-in penerbangan El Al dan di counter TWA serta Pan Amerika, didekatnya terdapat sekitar empat atau lima teroris yang bergegas masuk pada pukul 09:10 pagi kemudian mereka melemparkan granat tangan. Akhirnya para teroris pun melepaskan rentetan tembakan dari senapan mesin ringan.
Terdapat sekitar 13 orang yang terbunuh dan 70 lainnya mendapatkan luka-luika ketika serangan Roma tersebut berlangsung selama dua hingga tiga menit. Tiga dari yang tewas tersebut merupakan anggota teroris yang tewas ketika melakukan pertempuran senjata dengan petugas keamanan. Tiga orang yang tewas dalam serangan Wina tersebut dimulai lima menit setelah para teroris tersbeut berhasil menyerbu bandara Roma. Di antara yang tewas di Wina merupakan satu teroris. 47 orang setidaknya mendapatkan luka-luka di Wina.
Dua dari teroris di Wina berhasil ditangkap setelah melakukan pengejaran mobil dan melakukan baku tembak dengan polisi yang berakhir enam mil dari bandara. Tujuh teroris yang bersasal dari Arab tersebut menyerang dua bandara yang ada di Roma, Italia, dan Wina, Austria menggunaka senapan serbu dan granat tangan.
Tercatat 19 warga sipil berhasil terbunuh dan seratus lebih yang lainnya mengalami luka-luka sebelum empat teroris tersebut dibunuh oleh personel El Al Security beserta dengan kepolisian setempat, kemudian yang tiga lainnya berhasil ditangkap.
Teroris Sangat Brutal
Jika dihitung secara keseluruhan, terdapat sekitar tujuh atau delapan teroris yang terlibat dalma teror tersebut. Sekitar empat atau lima teroris berada di Roma dan tiga berada di Bandara Schwechat Wina.
Kepolisian bandara mengatakan bahwa orang-orang yang bersenjata tersebut berusia dikisaran 20 hingga 25 tahun, meledakkan tiga granat tangan ketika serangan tersebut. Polisi berhasil menemukan empat senapan mesin ringian Kalashinikov yang dibuat oleh Uni Soviet dan 11 granat yang memiliki tipe fragmentasi.
Polisi mengatakan bahwa korban tewas yang ada di Roma termasuk dua wanita dan seorang bayi meninggal tidak lama setelah mereka tiba dirumah sakit San Agostino di Ostia, dekat bandara.
Dua pria yang diduga seorang pria Wina yang berusia 50 tahun dan seorang laginya yang tidak dikenal tersebut tewas seketika pada serangan itu. Polisi pun mengatakan bahwa ketiga penyerang tersebut melarikan diri dengan mobil yang mereka komandoi dari seorang pegawai bandara, namun menuju jalan yang salah di luar bandara.
Direktur Polisi Bandara, Franz Kaefer mengatakan bahwa para teroris tersebut sangatlah brutal sekali. Bahkan mereka tidak segan untuk menyemprotkan peluru ke toko penata rambut yang berada di dekat mereka.
Memakan Banyak Sekali Korban di Roma dan Wina
Polisi yang mengejar dan menembakkan mobil pelarinan tersebut dengan dahsyat hingga mereka harus meninggalkan mobil mereka 9km kemudian pada sebuah desa. Orang-orang yang tak bersenjata tersebut pun tidak berhasil untuk menghentikan para pengendara mobil untuk mengambil alih mobil pelarian hingga polisi tiba dan mulai memberikan tembakan peringatan dan menembak.
Seorang teroris terbunuh sebelum pada akhirnya dia menyerah. Salah satu tersangka pun terlihat memgan granat tangan ketika polisi sedang menangkap mereka. Kemudian dengan segera pihak polisi menjinakkan granat tersebut.
Diantara warga sipil yang terbunuh di Bandara Leonardo da Vinci, terdapat seorang gadis Amerika, Natasha Simpson yang masih berusia 11 tahun, putri Victor Simpson editor berita Associated Press di Roma. Terdapat orang Amerika kedua yang tewas yang diidentifikasi sebagai John Buonocore yang berasal dari militer AS tidak terdapat kota kelahirannya.
Seorang korban yang lain pun ditemukan disamping koper yang memegang sebuah paspor AS atas nama Gage Madison. Jenderal Donato Miranda, atase militer Meksiko di ROma dan sekretarisnya yang bernama Genoveva Jaime pun dikabarkan tewas.
Juru bicara kementrian Dalam Negeri Achille Togna pun mengatakan bahwa seorang pria yang awalnya diidentifikasikan sebagai teroris kelima mungkin adaldah seorang pengamat yang tidak bersalah dan terluka pada saat terjadi serangan tersebut.
Post a Comment