25-12-1914: Ketika Natal Menghentikan Perang Dunia
Keajaiban pada saat Hari Natal sempat terjadi pada 25 Desember 1914. Ketika pada saat sedang terjadi Perang Dunia I, tentara Blok Sekutu dan Blok Sentral lebih memilih untuk saling bernyanyi dan makan bersama-sama untuk merayakan Natal ketika mereka sedang berada di medan perang.
Paul Benediktus VX, yang pada saat itu baru saja mendapatkan jabatannya sebagai raja pada saat setelah perang pecah di musim panas 1913 meminta untuk mengadakan perdamaian. Kemudian pada 7 Desember, Paus pun mengirimkan permintaan kepada pemimpin Eropa.
Semoga senjata api dapat diheninhkan sejenak setidaknya menjelang malam ketika para malaikat sedang bernyanyi, demikian permohonan dari Paus Benediktus.
Akhirnya perdamaian pun terjadi di front Ypres, Belgia. Kejadian ini pun dikenal dengan nama Christmas Truce(Gencatan Senjata Natal).
Sejatinya, komandan dari dua belah pihak tidak tertarik dengan adanya gencatan senjata, namun para prajurit mereka mengambil inisiatif mereka sendiri. Pada 23 Desember, pada tentara dari Jerman pun mulai memajang pohon natal di luar parik mereka. Pohon tersebut dikirimkan oleh Kaisar William II.
Tidak hanya menanam pohon saja, para tentara Jerman juga ikut menyanyikan himne seperti Stille Nact. Mereka seaakan-akan tidak ingin ketinggalan, prajurit tentara sekutu akhirnya pun ikut untuk menyanyikan lagu-lagu Natal.
Hingga pada malam Natal tiba, beberapa perwira tingkat bawah yang berasal dari kubu Inggris pun memberikan perintah supaya tidak ada penembakan yang terjadi, kecuali ditembak terlebih dahulu. Kebijakan yang satu ini pun dikenal dengan nama "live and let live" (hidup dan biarkan hidup).
HIngga tiba tanggal 25 Desember, para prajurit Jerman pun keluar dari parit-parit mereka sambil melambaikan tangan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niatan yang buruk. Hingga keduanya pun saling bertemu, mengobrol, menukar hadiah hingga bermain sepak bola.
Suka Cita
Pada sehari sebelumnya, para pasukan Inggris dan Jerman timur sempat bermusuhan. Ketika Natal tiba, mereka pun mengadakan makan dan minum bersama.
Tidak hanya bersenang-senang saja, mereka pun menggunakan gencatan senjata tersebut untuk mengubur tentara yang telah gugur di medan perang. Mereka juga memakai kesempatan tersebut untuk memperbaiki parit-parit mereka secara masing-masing.
Tentara Inggris yang berjaga di sana telah menganggap lawan mereka yakni Jerman timur, merupakan orang-orang yang bersahabat.
Namun sayangnya, tidak semua front perang menikmati gencatan senjata tersebut. pada front Prancis dan Jerman masih terlibat konflik dikarenakan kedua belah pigak tersebut masih saling membenci. Di front Rusia pun masih terjadi peperangan, itu dikarenakan Hari Natal di Rusia baru diadakan ketika sudah bulan Januari(Ortodoks Rusia).
Adolf Hitler juga diketahui tidak senang dengan adanya gencatan senjata tersebut. Namun, tidak ada satu pun pejabat dari kedua belah pihak yang dihukum akibat perdamaian tersebut.
Post a Comment