The Frozen Lady on my Bed
Semua ini terjadi padaku, walaupun pengalaman ini tidak begitu menghantui pikiranku, namun tetap saja aku masih merasa takut dari pengalaman yang tidak bisa aku jelaskan ini. Aku pun bahkan tidak mengetahui apakah cerita ini bakalan terdengar aneh, namun paranoidku begitu buruk.
Ketika aku masih kecil, aku begitu takut dengan kegelapan maklum saja itu sudah wajar bagi anak-anak, saat itu juga merupakan rasa takut terburuk yang pernah kurasakan seumur hidupku. Aku tidak mempercayai adanya hantu ataupun sebagainyan, namun aku masih skeptis hingga sekarang, namun karena kejadian ini telah membuat pemandanganku pun tiba-tiba saja berubah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan.
Pada saat itu aku masih berusia 6 tahun, dan pada setiap malam merupakan sebuah perjuangan berat bagiku untuk dapat tidur. Aku akan merasa ketakutan jika tiap kali aku mendengar adanya suara sekecil apapun, jika aku sudah tidur pulas aku pun akan terbangun kembali walaupun aku mendengarkan suara walaupun suara tersebut kecil. Tempat tidurku menghadap ke arah pintu dengan tepat, pintu tersebut sengaja aku buka ketika aku sedang tidur.
Pada saat itu, aku terbangun pada tengah malam dan kemudian aku duduk dengan tegak dan posisi kaki masih lurus, lalu aku mengusap mata. Tentu saja, kamarku sangat gelap, bahkan aku tidak bisa melihatm namun kali ini entah bagaimana aku dapat melihat sesuatu. Setelah aku mengusap mataku, aku sangat terkejut ketika melihat wanita yang kuasumsi tersebut rupanya hanya ibuku, dia duduk tepat di ujung tempat tidurku. Alasan aku berasumsi itu merupakan ibuku, sebab dia memiliki rambut keriting yang sama persis dengan ibuku, jenis piyama dan kacamatanya juga sama dengan yang dipakai oleh ibuku, dia tampak begitu pucat, warna kulitnya pun terlihat seperti mayat yang ditemukan tewas dilaut. Dia tidak menghadapku, namun aku harus bisa melihat wajahnya tersebut dari samping sementara dia hanya terduduk diam dalam kesunyian dan terus melihat ke arah dinding. Terus terang saja, aku tidak tau kenapa dia hanya duduk mematung seperti itu.
Aku pun mulai merasa bahwa ada yang aneh dengannya. Dia juga tidak pernah berkedip dan sama sekali tidak bergerak... pandangannya pun masih mengarah ke dinding, aku pun mulai sedikit kesal sebab apa yang telah kuasumsikan itu merupakan ibuku sendiri yang mengabaikanku. Jadi aku pun bertanya langsung kepadanya, dan aku mendapatkan respons yang sama juga. Kemudian aku mengulurkan tanganku dan menepuk pahanya, dan berusaha untuk membuat dia menghadap kepadaku, aku menyentuhnya lagi dan kemudian aku bertanya apkah ada yang salah.... ketika itu aku menerima respons yang sangat sekali tidak bisa kuduga.
Setelah aku menyentuh dia, dia pun memutarkan kepalanya tersebut dengan begitu cepat, aku melihat matanya tersebut sangat lebar dan mulutnya terbuka dengan sangat besar..... diapun kemudian berteriak sambil melompat dari tempat tidurku lalu aku menarik tanganku darinya. Akupun berteriak dan meraih selimutku untuk melakukan perlingdungan. Kemudian dari lorong aku mendengarkan langkah kaki dan kemudian akupun menghadap ke pintu kamar, lampu pun menyala dengan sosok ibuku yang memasang muka cemasnya dan bertanya kepadaku mengapa kamu berteriak. Aku pun hanya duduk terdiam sambil gemetar. Aku pun kemudian melihat sekeliling kamarku dan sosok yang kuasumsi sebagai ibuku tadi rupanya telah hilang. Akupun cerita kepada ibuku jika itu hanya mimpi buruk dan aku pun mencoba untuk tidur kembali, namun terus terang saja saya tidak bisa tidur.
Setelah bertahun-tahun berlalu, ibuku dan saudarinya pun sedang melihat foto-foto lama , lalu aku memutuskan untuk duduk bersama mereka. Rumah yang kuhuni pada saat itu rupanya sudah ada lama seblum aku lahir dan ibuku dulu hanya tinggal bersebelahan dengan rumah yang kuhuni pada saat ini. Kemudian ibuku pun bercerita jika dulunya rumah ini dihuni oleh seorang ibu dan putrinya, namun mereka pergi terlalu cepat. Ibunya meninggal disebabkan oleh penyakit kanker sedangkan anaknya tersebut meninggal karena ketergantungan dengan obat-obatan hingga overdosis.
Ibuku pun kemudian menunjukkan foto anak perempuan tersebut, namanya Rachel. Seketika pun perutku terasa sakit. Aku pun dengan segera mengambil foto tersebut dari tangan ibuku lalu aku melihat foto tersebut dengan lebih dekat. Rambut yang keriting dan menggunakan kacamata... namun kali ini dia tidak menggunakan putama, hanya pakaian biasa saja. Wanita yang duduk diujung tempat tidurku ternyata adalah dia, kejadian ini pun terjadi ketika aku maish berusia enam tahun dan aku merasa ketakutan jika kembali mengingat wajahnya.
Aku pun tidak tahu mengapa Rachel ataupun arwahnya itu bisa berada pada kamarku pada malam itu... namun ada sesuatu disana, entah itu manusia ataupun bukan. Namun aku bisa melihat, merasakan dan mendengarnya, akupun yakin jika itu bukan imajinasiku.
Post a Comment