Cermin di Toilet

Hari ini merupakan hari pertamaku dimana aku akan bekerja disebuah perusahaan yang sangat terkenal. Aku saat ini sedang merapikan pakaian ku sembari melihat cermin yang ada di toilet. Kegiatan tersebut tiba-tiba saja berhenti ketika aku melihat pantulan dari seorang wanita yang memiliki rambut yang sangat panjang, ia baru saja keluar dari salah satu kamar toilet.

Perempuan tersebut memiliki rambut hitam panjang hingga sepinggang dan poninya tersebut menutupi setengah wajahnya. Lalu aku merasa bahwa wanita tersebut menatapku dengan tajam melalui balik poninya tersebut dan senyuman yang dia berikan kepadaku. Lalu aku membalas senyuman dari wanita tersebut dan akhirnya wanita tersebut berjalan keluar dari dalam toilet.

Pada siang harinya aku kembali masuk ke toilet tersebut lagi. Aku mencuci tanganku dan kemudian memperbaiki make up diwajahku. Aku dapat melihat terdapat beberapa wanita dan wanita-wanita tersebut melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan.

Tidak beberapa lama kemudian, toilet pun menjadi sepi lalu aku mendengar suara pintu yang ada didalam toilet tersebut terbuka. Aku melihat kembali lagi ke cermin wanita yang sama seperti tadi pagi yang keluar dari toilet dan tersenyum padamu. Aku pun membalas senyuman dari wanita tersebut hingga keluar dari toilet.

Kejadian tersebut pun terus terjadi berulang-ulang setiap hari pada waktu yang berbeda dan di toilet yang berbeda juga. Aku pun tidak pernah berbicara dengan wanita tersebut begitupun sebaliknya. Hanya senyuman saja yang diperlihatkan satu sama lain. Hingga pada suatu haru aku memutuskan untuk mengajak perempuan tersebut bicara.

Setelah aku memberikan senyuman seperti biasa, aku pun membalikkan tubuhku dengan senyuman yang terpatri di wajahku. Namun, senyumku menjadi datar seketika saat aku tidak melihat bahwa tidak ada satu orang pun yang berdiri disana. Yang ada hanya lah pintu toilet yang sedang terbuka dan aku seorang saja yang berdiri didalam toilet tersebut.

Lalu akupun membalikkan lagi tubuhku dan betapa terkejutnya aku ketika melihat sebuah wajah yang dagingnya seperti telah mencari dan dua matanya yang bolong tersebut muncul dengan tepat beberapa senti saja dari hadapanku.

Aku menjerit histeris dan akhirnya akupun melangkah mundur secara perlahan. Namun , tangan dari mahluk tersebut terulur dan menarik lenganmu dengan kuat hingga aku pun tersungkur kedepan. Lalu aku pun ditarik oleh mahluk tersebut yang setengah badannya tersambung dengan cermin tersebut.

Aku tidak dapat melawannya, kekuatan dari mahluk tersebut begitu kuat dan aku pun hanya bisa menjerit dan menangis ketakutan ketika tubuhku dengan perlahan tertarik masuk kedalam cermin tersebut.