Tak Lagi Gratis, Bersiaplah WhatsApp Berbayar atau Harus Lihat Iklan
Pada beberapa waktu yang lalu, ada wacana jika nantinya aplikasi WhatsApp tidak akan gratis lagi dan akan diubah menjadi sistem berbayar. Banyak orang ragu dan tidak percaya dengan hal tersebut karena WhatsApp sudah bertahun-tahun telah memberikan pelayanan tanpa menarik profit yang berarti.
Namun hal tersebut sepertinya akan benar-benar terjadi. Berikut merupakan informasi mengenai pengubahan mengenai kebijakan tersebut.
1. Pada 2020, Orang-orang Perlu Untuk Berlangganan WhatsApp
Sejak dirilis, WhatsApp dapat diunduh secara gratis. Namun melalui pengumuman resmi, Facebook yang memegang WhatsApp telah mengumumkan jika nantinya WhatsApp akan menjadi berbayar.
Dengan menerapkan sistem berlangganan, maka pengguna WhatsApp harus mengeluarkan $1 USD atau sekitar Rp14.000 per tahun. Para pengguna WhatsApp yang tidak melakukan pembayaran juga tetap dapat menggunakan WhatsApp, namun dengan iklan-iklan yang bermunculan.
2. Keputusan ini Pun Membawa Perdebatan yang Berujung pada Pengunduran para Founder WhatsApp
Upaya untuk melakukan monetisasi pada aplikasi ini memang tidak sepenuhnya dapat berjalan dengan lancar. Ada juga ketidaksetujuan dari beberapa pihak hingga menyebabkan adanya pertengkaran. Pihak tersebut adalah Mark Zuckerberg dengan Brian Acton dan Jan Koum, salah satu pendiri dan founder WhatsApp.
Setelah diambil alih sepenuhnya oleh Facebook, Mark pun ingin jika WhatsApp dapat dimonestasi untuk mengasilkan uang yang banyak ke perusahaan. Caranya adalah dengan memasang iklan pada aplikasi tersebut.
Namun, Brian dan Jan sama sekali tidak setuju dengan keputusan yang dibuat oleh Mark Zuckerberg. Mereke lebih memilih dengan adanya sistem berlangganan,namun para pendiri WhatsApp sangat membenci dengan iklan. Dan mulai dari sinilah kedua orang tersebut lebih memilih untuk mundur dan meninggalkan WhatsApp.
3. Walaupun Gratism Namun Sejauh ini WhatsApp Tetap akan Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan
Harga Rp 14.000 tergolong sangat murah bagi beberapa orang mengingat hal tersebut juga hanya dibayar sekali setahun dan iklan tidak akan muncul pada aplikasi WhatsApp. Namun perlu diketahui jika WhatsApp tetap dapat memberika keuntungan tanpa fitur tersebut diluncurkan. Keuntungan tersebut bisa didapat dari WhatsApp Bussiness yang menghubungkannya dengan para penjual.
Banyak orang telah memprediksikan akan kebijakan dari WhatsApp tersebut, mengingat Facebook telah mendapatkan 80% pendapatan dari iklan yang ditampilkan pada halamannya. Namun apakah kalian setuju dengan keputusan yang dibuat dan apakah kalian juga mau membayarnya, mengingat harga yang dipatok juga tergolong murah, hanya Rp 14.000 saja.
Post a Comment