Curhat Johann Zarco: Merasa Dicampakkan Honda hingga Berlabuh di Ducati
Johann Zarco akhirnya membeberkan prosesnya 'dicampakkan' oleh Honda dan mendarat dalam naungan Ducati di MotoGP. Kisah-kisah ini pun ia sampaikan kepada MotoGP.com, setelah ia resmi diumumkan akan membela Reale Avintia Racing musim depan.
Zarco tak punya rencana cadangan saat meminta KTM memutus kontraknya lebih awal. Ia kaget KTM justru mendepaknya saat musim masih menyisakan enam seri. Ia pun senang saat LCR Honda memintanya menggantikan Takaaki Nakagami yang cedera di tiga seri terakhir musim 2019.
Performanya di LCR Honda pun diamati dengan jeli oleh para petinggi Honda Racing Corporation (HRC). Ia disebut-sebut menjadi kandidat utama untuk menggantikan Jorge Lorenzo di Repsol Honda pada 2020.
"Saya bisa lihat Jorge tak lagi sejalan dengan Honda. Meski kala itu saya tak tahu apa-apa soal masa depannya, saya harus memainkan kartu saya. Jelas, saat ia menggelar jumpa pers untuk mengumumkan keputusan pensiun, saya pikir situasi saya cukup baik," kisahnya.
Meski begitu, setelah pekan balap di Valencia, justru Alex Marquez yang digaet oleh HRC. Marquez digaet dengan alasan ia merupakan juara dunia Moto2 2019 dan usianya masih 23 tahun. Alex dianggap sejalan dengan keinginan HRC menggaet rider muda.
Johann Zarco mengaku sempat sedih dan kecewa atas keputusan itu. "Pada akhir pekan, arah angin berubah, ada banyak hal yang terjadi sebaliknya. Pada hari Minggu, rasanya janggal, karena saya tahu kesempatan saya makin mengecil," ungkap juara dunia Moto2 2015-2016 ini.
Telepon dari Ducati
Setelah benar-benar batal membela Repsol Honda, Zarco pun ditelepon oleh perwakilan Ducati untuk menjalani pertemuan di Valencia pada Senin setelah balapan. Dalam rapat itu, para petinggi Ducati pun berjanji akan memberikan dukungan semaksimal mungkin bagi Zarco.
"Ducati menelepon saya pada Senin, dan bilang, 'Kita harus bicara'. Kami menjalani beberapa pertemuan di mana mereka menjelaskan apa yang akan disediakan untuk saya dan mereka meyakinkan saya. Ini membuat saya mendapat kepercayaan diri!" tutur rider Prancis ini.
"Mereka bilang Avintia akan mengalami perubahan besar, dan saya akan berpeluang sekali lagi bertarung di posisi 7-10 besar, bertahan di Ducati, dan mencoba mendapatkan motor yang lebih layak dan lebih baik dalam waktu dekat, serta podium sebagai pemanis," pungkas Zarco.
Johann Zarco bakal mengendarai Desmosedici GP19. Rider berusia 29 tahun ini pun akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 7-9 Februari mendatang.
Post a Comment