5 Game PC Online yang Gulung Tikar di Indonesia, Kalah Saing Sama Game Mobile?
Game online merupakan salah satu genre game yang paling digemari oleh seluruh orang. Game online bisa membuat kalian betah seharian hanya dengan duduk di depan komputer dan tidak melakukan aktivitas yang lainnya.
Banyak sekali game online yang dipublish dan juga berkembang di Indonesia. Ada yang bertahan dan ada yang sudah menutup layanannya.
Apa saja game online Indonesia yang sudah menitip layanannya pada tahun 2019 ini? Simak artikel yang ada dibawah ini.
1. Tree of Savior
Game Tree of Savior mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2016. Game yang satu ini dinilai memiliki banyak kemiripan dengan game Ragnarok.
Karena game yang satu ini sangat mirip sekali dengan Ragnarokm game ini pun awalnya cukup terkenal dan berhasil mendapatkan cukup banyak pemain. Namun, kepopuleran dari game ini tidak bisa bertahan lama sebab game ini telah ditutup pada tahun 2019.
Pihak Gemscool yang menjadi distributor dari game ini pun memutuskan untuk tidak memperpanjan kontraknya lagi dengan pihak developer.
Pada tanggal 31 Mei 2019, Gemscool secara resmi telah menutup game ini.
2. Closers Indonesia
Game yang berasal dari Korea ii dirilis di Indonesia pada tahun 2016. Game yang bercerita mengenai serangan monster yang berasal dari dimensi lain. Monster ini pun menyerang dunia melalui sebuah portal yang disebut dengan dimensional gate.
Hingga pada akhirnya dimensional gate ini berhasil ditutup dan para manusia yang memiliki kemampuan supranaturan yang berhasil menutup portal tersebut pun disebut dengan Closers.
Sayangnya Megaxus yang menjadi pengelola dari game ini pun harus memutuskan untuk menutup layanannya pada tanggal 23 Mei 2019. Penutupan dari game ini pun diawali dengan ditutupnya layanan pembayaran voucher Mi-Cash di situs bill.megaxus.co.id.
Sebagai bentuk ganti rugi terhadap para pemain game ini, Megaxus memberikan Kompensasi kepada para pemain yang diberikan secara berkala dalam jangka waktu 2 minggu.
Kompensasi akan diberikan dalam bentuk hadiah di game lain yang dikelola oleh Megaxus seperti Audition Ayodance dan Counter Strike Online.
3. RF Online
RF Online termasuk salah satu game online yang paling populer yang pernah ada di Indonesia. Game ini bertahan hingga 12 tahun sebelum akhirnya resmi ditutup pada 21 Agustus 2019.
Game ini dikembangkan oleh developer game online asal Korea yang akhirnya melakukan ekspansi ke berbagai negara termasuk ke Indonesia.
Sebagai bentuk kompensasi, Lyto sebagai pengelola game ini di Indonesia mengadakan event Last Party sebelum layanan game ini resmi ditutup.
Selain itu, para pemain juga diberi kesempatan untuk mentransfer karakter mereka ke RF Classic. Event Player Reborn di RF Classic dibuat untuk memfasilitasi pemain yang ingin mentransfer karakter mereka ke RF Classic.
Pada halaman Facebook resminya, pihak Lyto menulis ucapan terima kasih kepada para pemain yang sudah mendedikasikan waktunya di game ini.
4. Counter-Strike Online Indonesia
Counter-Strike Online (CSO) Indonesia merupakan game FPS yang pernah berjaya di Indonesia. Game yang mengedepankan kemampuan pemain dalam membidik dan bergerak ini harus rela untuk ditutup tahun 2019.
Setelah hampir 8 tahun menemani para penggemarnya di Indonesia, game ini harus ditutup karena kepopulerannya yang meredam.
Para pemain FPS sekarang lebih tertarik untuk memainkan game bergenre battle royale seperti PUBG dan Fortnite.
Pihak Megaxus sebagai pengelola game ini menutup layanannya dimulai dengan menutup transfer Mi-Cash ke Counter Strike Indonesia melalui bill.megaxus.co.id.
Selanjutnya game ini resmi ditutup secara resmi pada 1 Agustus 2019 pada pukul 10:00 WIB.
Pihak Megaxus memberikan kompensasi kepada para pemain Counter-Strike Online Indonesia yang memenuhi syarat tertentu.
Kompensasi diberikan dalam bentuk item pada game lain yang dikelola oleh Megaxus, yaitu Audition Ayodance PC, Ayodance Mobile, dan Fatal Raid.
5. Dragon Nest
Sebagai salah satu game yang pernah populer di Indonesia, Dragon Nest akhirnya harus rela untuk menutup layanannya pada 3 Juni 2019.
Game ini banyak diminati karena mengusung tema real time combat di mana pemain bisa menggerakkan karakternya dengan bebas. Hal ini menjadi sesuatu yang berbeda dibanding dengan game MMORPG lain.
Game ini sebenarnya masih cukup populer di negara asalnya di Korea dan masih bisa dimainkan sampai sekarang. Ada juga server lain di region SEA yang masih aktif sampai saat ini.
Banyak sekali game online yang dipublish dan juga berkembang di Indonesia. Ada yang bertahan dan ada yang sudah menutup layanannya.
Apa saja game online Indonesia yang sudah menitip layanannya pada tahun 2019 ini? Simak artikel yang ada dibawah ini.
1. Tree of Savior
Game Tree of Savior mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2016. Game yang satu ini dinilai memiliki banyak kemiripan dengan game Ragnarok.
Karena game yang satu ini sangat mirip sekali dengan Ragnarokm game ini pun awalnya cukup terkenal dan berhasil mendapatkan cukup banyak pemain. Namun, kepopuleran dari game ini tidak bisa bertahan lama sebab game ini telah ditutup pada tahun 2019.
Pihak Gemscool yang menjadi distributor dari game ini pun memutuskan untuk tidak memperpanjan kontraknya lagi dengan pihak developer.
Pada tanggal 31 Mei 2019, Gemscool secara resmi telah menutup game ini.
2. Closers Indonesia
Game yang berasal dari Korea ii dirilis di Indonesia pada tahun 2016. Game yang bercerita mengenai serangan monster yang berasal dari dimensi lain. Monster ini pun menyerang dunia melalui sebuah portal yang disebut dengan dimensional gate.
Hingga pada akhirnya dimensional gate ini berhasil ditutup dan para manusia yang memiliki kemampuan supranaturan yang berhasil menutup portal tersebut pun disebut dengan Closers.
Sayangnya Megaxus yang menjadi pengelola dari game ini pun harus memutuskan untuk menutup layanannya pada tanggal 23 Mei 2019. Penutupan dari game ini pun diawali dengan ditutupnya layanan pembayaran voucher Mi-Cash di situs bill.megaxus.co.id.
Sebagai bentuk ganti rugi terhadap para pemain game ini, Megaxus memberikan Kompensasi kepada para pemain yang diberikan secara berkala dalam jangka waktu 2 minggu.
Kompensasi akan diberikan dalam bentuk hadiah di game lain yang dikelola oleh Megaxus seperti Audition Ayodance dan Counter Strike Online.
3. RF Online
RF Online termasuk salah satu game online yang paling populer yang pernah ada di Indonesia. Game ini bertahan hingga 12 tahun sebelum akhirnya resmi ditutup pada 21 Agustus 2019.
Game ini dikembangkan oleh developer game online asal Korea yang akhirnya melakukan ekspansi ke berbagai negara termasuk ke Indonesia.
Sebagai bentuk kompensasi, Lyto sebagai pengelola game ini di Indonesia mengadakan event Last Party sebelum layanan game ini resmi ditutup.
Selain itu, para pemain juga diberi kesempatan untuk mentransfer karakter mereka ke RF Classic. Event Player Reborn di RF Classic dibuat untuk memfasilitasi pemain yang ingin mentransfer karakter mereka ke RF Classic.
Pada halaman Facebook resminya, pihak Lyto menulis ucapan terima kasih kepada para pemain yang sudah mendedikasikan waktunya di game ini.
4. Counter-Strike Online Indonesia
Counter-Strike Online (CSO) Indonesia merupakan game FPS yang pernah berjaya di Indonesia. Game yang mengedepankan kemampuan pemain dalam membidik dan bergerak ini harus rela untuk ditutup tahun 2019.
Setelah hampir 8 tahun menemani para penggemarnya di Indonesia, game ini harus ditutup karena kepopulerannya yang meredam.
Para pemain FPS sekarang lebih tertarik untuk memainkan game bergenre battle royale seperti PUBG dan Fortnite.
Pihak Megaxus sebagai pengelola game ini menutup layanannya dimulai dengan menutup transfer Mi-Cash ke Counter Strike Indonesia melalui bill.megaxus.co.id.
Selanjutnya game ini resmi ditutup secara resmi pada 1 Agustus 2019 pada pukul 10:00 WIB.
Pihak Megaxus memberikan kompensasi kepada para pemain Counter-Strike Online Indonesia yang memenuhi syarat tertentu.
Kompensasi diberikan dalam bentuk item pada game lain yang dikelola oleh Megaxus, yaitu Audition Ayodance PC, Ayodance Mobile, dan Fatal Raid.
5. Dragon Nest
Sebagai salah satu game yang pernah populer di Indonesia, Dragon Nest akhirnya harus rela untuk menutup layanannya pada 3 Juni 2019.
Game ini banyak diminati karena mengusung tema real time combat di mana pemain bisa menggerakkan karakternya dengan bebas. Hal ini menjadi sesuatu yang berbeda dibanding dengan game MMORPG lain.
Game ini sebenarnya masih cukup populer di negara asalnya di Korea dan masih bisa dimainkan sampai sekarang. Ada juga server lain di region SEA yang masih aktif sampai saat ini.
Post a Comment