5 Game Keren yang Dicibir Karena Grafiknya Burik, GTA: San Andreas Termasuk?
Untuk membuat sebuah game yang menarik pasti membutuhkan gabungan bermacam-macam elemen yang bisa menciptakan satu kesatuan yang utuh. Salah satu elemen terpenting jika ingin membuat sebuah game adalah visualnya.
Grafik juga memiliki peran yang penting untuk menarik perhatian orang-orang supaya mau memainkan game tersebut.
Walaupun grafik bukan segalanya, namun jika grafik yang dihasilkan jelek maka banyak pemain yang tidak mau memainkan game tersebut walaupun game tersebut memiliki gameplay dan jalan cerita yang menarik.
Bahkan beberapa game yang bagus saja dijadikan bahan cibiran dan dikritik sebab memiliki grafik yang jelek. Apa saja game-game tersebut yang jadi hancur sebab memiliki grafik yang jelek?
Gameplay dan cerita yang bagus saja tidak cukup untuk membuat game menjadi outstanding. Hal yang satu ini pun diperlukan dukungan dari visual yang menarik yang bisa membuat pemain seolah-olah mereka berada dalam game tersebut.
Beberapa game menjadi rusak karena tidak bisa membuat visual yang bagus untuk para pemainnya. Walaupun yang bermain game itu banyak, banyak pemain-pemain potensial lainnya yang tidak jadi bermain game karena grafiknya.
Berikut adalah contoh dimana grafik yang jelek bisa membuat sebuah game menjadi hancur walaupun memiliki gameplay dan cerita yang menarik untuk diikuti.
1. Galleon : Islands of Mystery (Xbox)
Galleon merupakan game yang dikembangkan oleh seorang desainer game yang dimana desainer juga membuat game Tomg Raider, terlihat sangat jelas jika pengaruh dari game Tomb Raider pertama kepada game ini.
Galleon memiliki cerita dan juga gameplay yang begitu menarik. Kalian akan berperan sebagai Captain Rhama Sabrier, yang merupakan seorang kapten kapal yang berusaha mengungkap misteri mengenai kapal hantu yang mendarat disuatu pulau.
Kalian akan berpetualang di berbagai tempat di pulau itu dengan memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki Captain Rhama.
Game ini sebenarnya cukup menarik tetapi grafik yang diadaptasi game ini terbilang jadul.
Proses pembuatan game ini memang terbilang lama, sehingga grafiknya pun sesuai dengan waktu pertama kali game ini dibuat.
Konsep awal grafik game ini akan terlihat menarik jika diterbitkan 5 tahun kebelakang sebelum game ini rilis.
Para developer game ini gagal untuk menyesuaikan apa yang mereka buat dengan tren pasar saat itu.
2. Far Cry Vengeance (Nintendo Wii)
Setelah sukses mengembangkan Far Cry, game FPS di PC yang mengambil setting di pulau tropis, Crytek Studios mencoba untuk mengembangkannya ke platform lain.
Far Cry Vengeance merupakan game FPS yang dikembangkan oleh Crytek Studios yang di publikasikan di Nintendo Wii.
Dengan memanfaatkan fungsi kontrol dari Nintendo Wii, Far Cry Vengeance mampu memberikan pengalaman bermain yang cukup baik.
Pemain bisa bergerak dan membidik dengan akurat berkat teknologi kontrol Nintendo Wii yang mempuni.
Sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan grafis yang menarik. Berbeda dari series Far Cry yang menaikkan standar grafik terbaik ketika dirilis di PC. Far Cry Vengeance memiliki grafik yang buruk.
Desain karakter dan objek di dalam game terkesan seperti dirilis beberapa tahun kebelakang sebelum game ini rilis. Masih terlihat jelas kotak-kotak pada karakter, senjata, dan objek yang ada di dalam game.
Grafik yang buruk ini menghancurkan potensi game ini yang sebenarnya bisa diterima dengan sangat baik apabila visualnya sesuai dengan standar pasar.
3. Shadow Man (PlayStation)
Shadow Man merupakan game yang dipublikasikan di berbagai platform seperti PC, Nintendo 64, dan terakhir dirilis di PlayStation.
Setelah lama menunggu, akhirnya para pemilik PlayStation bisa memainkan game ini setelah menunggu sekian lama.
Sayangnya bukan kegembiraan yang dirasakan oleh para pemilik PlayStation ketika game ini keluar melainkan kekecewaan. Para pengguna PlayStation harus puas dengan grafik jelek yang ada di game ini.
Pada dasarnya memang sistem PlayStation pada saat itu tidak mampu untuk menunjukkan grafik yang sama menariknya dengan platform lain.
Keputusan developer Acclaim untuk merilis game ini di PlayStation memang cukup dipertanyakan mengingat kemampuan konsol ini yang terbatas.
Bukannya memberikan kepuasan bermain kepada penggemarnya, keputusan ini justru berujung pada kekecewaan bagi pengguna PlayStation yang sudah menanti lama game ini dirilis di konsol yang mereka miliki.
4. Final Fantasy VII (PlayStation & PC)
Final Fantasy VII dari segi cerita dan gameplay termasuk salah satu game terbaik di franchise Final Fantasy.
Hal ini berbanding terbalik dengan grafis yang diadaptasi game ini. Dirilis pada masa transisi antara 2D dan 3D graphic, Final Fantasy VII menggunakan teknologi animasi 3D awal yang dikembangkan oleh Square Enix.
Kekurangan grafis game ini terlihat jelas pada desain karakternya. Tangan para karakternya masih berbentuk kotak-kotak dan tidak proporsional.
Game ini terjebak di antara grafis 2D Final Fantasy VI yang sophisticated dan grafis 3D Final Fantasy VIII yang sudah jauh lebih mempuni.
Untungnya para penggemar seri Final Fantasy yang tidak sempat memainkan game ini karena grafiknya bisa memainkan versi remake nya dengan grafis yang jauh lebih baik yang akan dirilis beberapa waktu lagi.
5. Grand Theft Auto
Grand Theft Auto adalah salah satu franchise game yang cukup sukses dari Rockstar Games. Game ini mampu menarik hati para pemain game karena gameplaynya yang bebas dan menarik.
Sayangnya grafis game GTA generasi pertama terbilang sangat kurang. Berbeda jauh dengan seri GTA: San Andreas dan GTA V yang kamu kenal saat ini, geng.
Dengan aktifitas yang beragam yang dapat dilakukan di dalam game, grafik minimalis yang diusung game ini mengurangi kesenangan yang dirasakan pemainnya.
Seringkali ketika mencuri dan mengendarai mobil, sulit untuk membedakan yang mana bagian depan dan yang mana bagian belakang mobil.
Terlebih lagi, karakter yang dimainkan juga hanya berbentuk seperti stickman yang warna-warni.
Game ini juga mengusung kamera bird view di mana pemain melihat apa yang terjadi di dalam game hanya dari atas. Point of view dari pemain dalam game ini menjadi sangat terbatas.
Kombinasi antara konsep bird view dan grafik yang sangat minimalis menjadikan game dengan konsep gameplay yang menarik ini menjadi kurang menarik untuk dimainkan.
Post a Comment