7 Game Populer Ini Pernah Dicekal di Beberapa Negara, kok Bisa?

Meski dibuat untuk tujuan positif yaitu menyebarkan kebahagiaan, video game tidak selalu diterima dengan baik. Di beberapa negara, video game dicekal, baik untuk dimainkan maupun diperjualbelikan.

Alasannya beragam, mulai dari dinilai mendiskreditkan imej negara tertentu hingga dianggap mencontohkan kekerasan. Ini tentunya menjadi hal buruk bagi developer, karena di samping reputasi mereka menurun, penjual game yang mereka buat juga ikut merosot. Berikut daftar 7 game yang pernah dicekal di beberapa negara.

1. Battlefield 4

Related image

Meski berlatar di tahun 2020, Battlefield 4 dicekal karena kontennya yang dinilai ‘berlebihan’ bagi negara Cina. Salah satu map multiplayer-nya yang bernama “Siege Of Shanghai”, berisi gedung pencakar langit yang bisa runtuh dan Cina menilai itu sebagai sebuah penghinaan.

Cina menganggap bahwa desain map multiplayer itu seakan menjelekkan Cina sebagai negara yang lemah. Alhasil, tidak hanya DLC China Rising yang mengandung map Siege Of Shanghai saja yang dilarang rilis, namun juga keseluruhan game Battlefield 4.

2. PlayerUnknown’s Battlegrounds

Related image

PlayerUnknown’s Battlegrounds atau yang biasa disebut PUBG menjadi game yang baru-baru ini di-ban di Yordania. Yordania bergabung dengan negara lain seperti Irak dan Nepal, yang sebelumnya telah terlebih dahulu melarang PUBG.

Alasannya sederhana, PUBG dinilai dapat memicu keinginan untuk melakukan kekerasan dan dapat menimbulkan masalah kesehatan mental. PUBG merupakan salah satu game battle-royale paling populer di seluruh dunia, di samping Fortnite, yang juga diperkirakan akan segera dilarang di Yordania.

3. Grand Theft Auto V

Related image

Grand Theft Auto atau GTA merupakan salah satu franchise game paling kontroversial dalam sejarah video game. Game terbarunya yaitu Grand Theft Auto V, baru-baru ini dicekal di lebih dari 50 negara karena update Diamond Casino & Resort, yang memungkinkan pemain untuk berjudi.

Sebelumnya, GTA V dilarang muncul di beberapa toko ritel di Australia karena penggambaran kekerasan terhadap wanita. Saat ini, negara-negara seperti Kamboja, Jamaika, Kuba, Korea Utara dan Arab Saudi, telah bergabung dalam pelarangan game ini.

4. Postal

Image result for postal

Elemen kekerasan yang jumlahnya tidak ternilai menjadi alasan utama mengapa Postal 2 dicap sebagai game yang kontroversial. Game ini mengutamakan kekerasan sebagai hal yang harus pemain lakukan dan itulah mengapa, game ini pada akhirnya dicekal oleh pemerintah Selandia Baru.

Tak tanggung-tangguh, mereka yang ketahuan bermain, membeli atau menjual Postal 2, akan didenda dengan jumlah yang lumayan. Judul pertama yaitu Postal, juga sempat dilarang beredar di beberapa negara karena alasan yang tidak jauh berbeda.

5. Red Dead Redemption 2

Related image

Sejak Red Dead Redemption 2 menambahkan poker atau judi ke dalam Red Dead Online, itu langsung dilarang di beberapa negara. Belgia salah satunya, yang juga menjadi negara terbaru yang mencekal Red Dead Redemption 2 karena konten poker-nya.

Uni Emirat Arab dan Yordania – yang sebelumnya melarang PUBG, juga menetapkan regulasi serupa, dengan melarang RDR2 untuk beredar di negaranya. RDR2 menjadi game terbaru dari Rockstar yang dilarang, menemani sejumlah game lain seperti Grand Theft Auto V dan Manhunt 2.

6. Mafia II

Image result for mafia 2

Mafia II dirilis pada 23 Agustus 2010 dan sama seperti banyak seri GTA, Mafia II cukup sensitif terhadap kekerasan. Mafia II merupakan game open-world yang dikenal karena memiliki banyak konten ofensif. Pemerintah Uni Emirat Arab, bahkan melarang game buatan 2K Games ini untuk diperjualbelikan di negaranya.

Sebelumnya, judul pertamanya yaitu Mafia, juga dilarang karena alasan yang sama. Pemerintah Uni Emirat Arab menganggap bahwa Mafia II mengandung konten yang dinilai tidak layak dikonsumsi oleh publik.

7. Call Of Duty: Modern Warfare 2

Related image

Modern Warfare 2 merupakan salah satu seri terlaris Call Of Duty yang sayangnya, dilarang di Rusia karena memiliki sebuah misi bernama “No Russian”, di mana warga sipil ditembaki dengan brutal di bandara Rusia. Infinity Ward selaku developer tahu bahwa konten tersebut dapat menyinggung negara tertentu, namun mereka tetap mempertahankannya.

Kendati demikian, di awal misi, pemain akan diberi peringatan akan adanya konten ‘disturbing’. Dari situ, pemain bisa memilih apakah mereka mau lanjut atau berhenti dan langsung melompat ke misi berikutnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.