Didepak Sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy Dapat Pesangon Rp3,9 Miliar dari PSSI
PSSI telah memutuskan untuk mendepak SImon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Selasa (9/11/2019) malam WIB. Konsekuensi harus ditanggung oleh PSSI dengan membayar kompensasi sebesar Rp3,9 miliar.
Keputusan untuk menghentikan kontrak pelatih asal Skotlandia tersebut lebih dini seirin penampilan buruknya bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Tim Merah Putih menelan kekalahan di empat laga yang dijalaninya. Di Grup G, Timnas Indonesia ada didasar klasemen.
Ketua Umum PSSI, Muhammad Iriawan mengatakan'' Rapat Exco kemarin telah memutuskan berkaitan pelatih secara khusus, kita akan segera menggantikan Simon. Namun kapan itu tentunya ada tata cara atau prosedurnya lalu kita baru mengeluarkan dua nama yaitu pelatih Korea dan satu lagi Luis Milla tapi ada nama-nama yang lain lagi untuk kita lihat nanti mereka hanya bisa baru akhir bulan November karena mereka terikat kontrak pekerjaan.
Mengenai pembayaran kompensasi, pria yang disapa Iwan Bule tersebut tidak terlalu pusing. Hal ini sudah menjadi sebuah konsekuensi bagi PSSI.
Iwan Bule juga mengatakan'' Itu resiko, aturannya memang begitu, tidak bisa kita lihat karena ada aturannya kita pilih mana yang prestasi atau uang. Tentunya kita memilih prentasi, tetapi kalau uang bisa kita cari. Kalau prestasi kita kejar karena nama baik Indonesia. Itu sudah menjadi resiko karena ada kontrak.
Simon juga masih akan mendampingi Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Itu adalah laga terakhirnya bersama Indonesia dengan melawan Malaysia pada 19 November 2019. Untuk pengganti Simon, kita sudah memiliki dua nama yang muncul ke permukaan. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla dan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong.
Deputi Sekjen Bidang Pengembangan Bisnis PSSI Marsal Masita menyebut PSSI harus membayar kompensasi sebesar Rp 3,9 miliar jika memcat Simon McMenemy dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Simon McMenemy ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 20 Desember 2018. Mantan nahkoda Bhayangkara FC itu dikontrak selama dua tahun. Namun,kesepakatan itu tidak berjalan dengan mulus.
Faktor Utama yang membuat kebersamaan Simon dengan Tim Merah Putih adalah empat kekalahan beruntun Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Empat kekalahan itu saat kita takluk dari Malaysia dengan skor 2-3, dengan Thailand 0-3, dengan UEA 0-5, dan terakhir kalah dari Vietnam dengan skor 1-3.
Simon dikontrak sejak tahun lalu, gajinya sekitar 20 ribu dolar AS(sekitar Rp 280 juta) per bulan. Kami menggajinya per bulan. Jadi kalau Simon tidak sama Timnas Indonesia lagi ,ya tinggal dihitung saja berapa bulan sisanya dikali gaji yang harus kami bayar.
Jika Simon dipecat usai melawan Malaysia, maka durasi kerja sama pelatih asal Skotlandia itu dengan PSSI akan tersisa 14 bulan lagi. Jika dikalkulasi kompensasi yang harus dibayarkan PSSI kepada Simon sebesar 280 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 3,9 miliar.
Sadar Diri
Akhirnya Simon McMenemy sudah sedikit sadar diri sulit untuk mempertahankan pekerjaanya di kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Ia stress berat karena menjadi korban ejekan suporter Timnas Indonesia.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menceritakan suasana hati pelatih Simon McMenemy setelah dihajar empat kekalahan beruntun pada Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Arsitek asal Skotlandia tersebut mengalami depresi.
Rumor mengatakan sang arsitek membanting pintu ruang ganti seraya meluapkan kekesalannya.
Simon McMenemy benar-benar depresi, ujar Sumardji.
Sumardji sempat memanggil McMenemy. Keduanya bertemu di PTIK. Ditengah lapangan stadion berkapasitas 3000 penonton tersebut, Simon mengungkapkan isi hatinya kepada Sumardji.
Saya menghibur Simon semalam/ Saya panggil dia lalu saya ajak bicara disini,ditengah lapangan PTIK semalam. Dia tertekan oleh media,media sosial dan oleh publik.
Simon McMenemy juga menyadari itu dan sekarang tinggal federasi PSSI yang mengambil keputusan soal posisi Simon McMenemy di Timnas Indonesia.
Menurut Sumardji, Simon McMenemy tidak akan mengambil sikap terkait banyaknya permintaan yang mendesaknya untuk mundur dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Juru taktik berusia 41 tahun itu memilih untuk menunggu keputusan PSSI.
McMenemy menyerahkan masa depannya ke federasi. Beberapa opsi yang sudah saya ajak diskusi dengan McMenemy tentu kami kembalikan lagi bagaimana keputusan federasi.
Post a Comment